Archive for Juni 6, 2010


KUCING DAN KUASA ALLAH SWT

BANDUNG  – Kucing betina berlafaz Allah hebohkan warga Bandung, karena ia rajin membangunkan majikannya untuk shalat shubuh. Subhanallah!!
Seekor kucing lokal betina, Emeng, yang
baru berumur satu tahun ini punya keunikan di bagian bulunya. Di sisi
kanan, tepat di bagian tengah badannya, garis bulunya membentuk tulisan
‘Allah’ dalam huruf Arab.
Pemilik kucing, Adang Suryatna (55)
mengungkapkan, awalnya kucing ini dimiliki oleh kakaknya. Kemudian
kucing itu jatuh ke tangannya ketika berumur tiga bulan.
Saat berusia delapan bulan, putra
Adang, Agung Wibawa Satria (14) menemukan sesuatu yang unik di tubuh
Emeng. Dia melihat tulisan khat Arab ‘Allah’ di kucing tersebut.
“Saya amati juga ternyata benar ada lafaz Allah,” ujar Adang saat ditemui wartawan di Bandung, Senin (31/5/2010).
Rajin Membangunkan Shalat Shubuh
Tak hanya tulisan ‘Allah’ yang membuat
Emeng unik. Kucing itu juga rajin membangunkan Adang untuk shalat
subuh. Caranya, dia akan menjilat kaki dan muka majikannya menjelang
shubuh.
“Setiap shubuh bawel membangunkan. Saya jadi terbiasa bangun jam setengah lima dan membuka toko lebih awal,” ujarnya. Baca lebih lanjut

GAMELAN jawa

Untuk menata segala kehidupan menjadi selaras dalam kehidupan duniawi dan rohani/batin adalah pandangan hidup dan kesehari-harian masyarakat jawa pada umumnya, misalnya cara berbusana yang serasi (tidak kontras, tidak seronok, tidak selalu mencari perhatian), keselarasan dalam berbicara meskipun sedang dalam emosi batin yang meledak-ledak tetap berusaha santun dalam mengungkapkan isi hatinya. Ngono ya ngono nanging aja ngono (begitu ya begitu tapi jangan begitu) adalah peribahasa jawa dalam mengungkapkan keselarasan dapat menahan emosi.

Keselarasan berarti dirinya dapat mengatur keseimbangan emosi dan menata perilaku yang laras, harmonis dan tidak menimbulkan kegoncangan. Saling menjaga diri, saling menjaga cipta, rasa, karsa dan perilaku, adalah pandangan hidup dan realitas hidupnya walau terjadi ritme-ritme karena dinamika kehidupan masyarakat. Dari sini maka irama Gendhing atau musik dari Gamelan termasuk tembang jawa itu disusun dan dibuat. Baca lebih lanjut

Lahir Dan Mendewasakan Anak
Mupu, artinya memungut anak, yang secara magis diharapkan dapat menyebabkan hamilnya si Ibu yang memungut anak, jika setelah sekian waktu dirasa belum mempunyai anak juga atau akhirnya tidak mempunyai anak. Orang Jawa cenderung memungut anak dari sentono (masih ada hubungan keluarga), agar diketahui keturunan dari siapa dan dapat diprediksi perangainya kelak yang tidak banyak menyimpang dari orang tuanya.
Syarat sebelum mengambil keputusan mupu anak, diusahakan agar mencari pisang raja sesisir yang buahnya hanya satu, sebab menurut gugon tuhon (takhayul yang berlaku) jika pisang ini dimakan akan nuwuhaken (menyebabkan) jadinya anak pada wanita yang memakannya. Anhinga, bisa dimungkinkan hamil, dan tidak harus memungut anak.
Pada saat si Ibu hamil, jika mukanya tidak kelihatan bersih dan secantik biasanya, disimpulkan bahwa anaknya adalah laki-laki, dan demikian sebaliknya jika anaknya perempuan.
Sedangkan di saat kehamilan berusia 7 (tujuh) bulan, diadakan hajatan nujuhbulan atau mitoni. Disiapkanlah sebuah kelapa gading yang digambari wayang dewa Kamajaya dan dewi Kamaratih(supaya si bayi seperti Kamajaya jika laki-laki dan seperti Kamaratih jika perempuan), kluban/gudangan/uraban (taoge, kacang panjang, bayem, wortel, kelapa parut yang dibumbui, dan lauk tambahan lainnya untuk makan nasi),dan rujak buah.
Disaat para Ibu makan rujak, jika pedas maka dipastikan bayinya nanti laki-laki. Sedangkan saat di cek perut si Ibu ternyata si bayi senang nendang-nendang, maka itu tanda bayi laki-laki.
Lalu para Ibu mulai memandikan yang mitoni disebut tingkeban, didahului Ibu tertua, dengan air kembang setaman (air yang ditaburi mawar, melati, kenanga dan kantil), dimana yang mitoni berganti kain sampai 7 (tujuh) kali. Setelah selesai baru makan nasi urab, yang jika terasa pedas maka si bayi diperkirakan laki-laki.
Kepercayaan orang Jawa bahwa anak pertama sebaiknya laki-laki, agar bisa mendem jero lan mikul duwur (menjunjung derajat orang tuanya jika ia memiliki kedudukan baik di dalam masyarakat). Dan untuk memperkuat keinginan itu, biasanya si calon Bapak selalu berdo’a memohon kepada Tuhan.
Slametan pertama berhubung lahirnya bayi dinamakan brokohan, yang terdiri dari nasi tumpeng dikitari uraban berbumbu pedas tanda si bayi laki-laki) dan ikan asin goreng tepung, jajanan pasar berupa ubi rebus, singkong, jagung, kacang dan lain-lain, bubur merah-putih, sayur lodeh kluwih/timbul agar linuwih (kalau sudah besar terpandang). Ketika bayi berusia 5 (lima) hari dilakukan slametan sepasaran, dengan jenis makanan sama dengan brokohan. Bedanya dalam sepasaran rambut si bayi di potong sedikit dengan gunting dan bayi diberi nama, misalnya bernama Kent Risky Yuwono.
Saat diteliti di almanak Jawa tentang wukunya, ternyata Kent Risky Yuwono berwuku tolu, yakni wuku ke-5 dari rangkaian wuku yang berjumlah 30 (tiga puluh). Menurut wuku tolu maka Kent Risky Yuwono berdewa Batara Bayu, ramah-tamah walau bisa berkeras hati, berpandangan luas, cekatan dalam menjalankan tugas serta ahli di bidang pekerjaannya, kuat bergadang hingga pagi, pemberani, banyak rejekinya, dermawan, terkadang suka pujian dan sanjungan yang berhubungan dengan kekayaannya. Baca lebih lanjut

Jawa Tengah – Ande-Ande Lumut

Putraku si Andhe Andhe Andhe Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine, ngger, sing ayu rupane

Klenthing Abang iku kang dadi asmane
Adhuh, Ibu, kula dereng purun
Adhuh, Ibu kula mboten mudhun
Nadyan ayu sisane si Yuyu Kang-kang

Putraku si Andhe Andhe Andhe Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine, ngger, sing ayu rupane

Klenting Ijo iku kang dadi asmane
Adhuh, Ibu, Ibu sampun meksa
Kang putra taksih dereng kersa
Amargi putra taksih nandhang asmara

Adhuh, Ibu, kula dereng purun
Adhuh, Ibu kula mboten mudhun
Nadyan ayu sisane si Yuyu Kang-kang

Putraku si Andhe Andhe Andhe Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine, ngger, sing ayu rupane

Klenthing Kuning iku kang dadi asmane
Adhuh, Ibu, kula inggih purun
Kang putra inggih badhe mudhun
Nadyan ala punika kang putra suwun

AKPC_IDS += “3178,”;

Lirik lagu Jawa Tengah – Ande-Ande Lumut ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 Jawa Tengah – Ande-Ande Lumut.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
[ Kembali ke atas ]